Bukalapak Catat Laba Bersih Rp2,4 Triliun di Kuartal III 2025
JAKARTA, 12 November 2025 – PT Bukalapak.com Tbk (IDX: BUKA) berhasil mencatatkan kinerja solid sepanjang kuartal III 2025, dengan pertumbuhan stabil di tengah kondisi industri teknologi yang fluktuatif.
Laba bersih Perseroan melonjak signifikan menjadi Rp2,4 triliun, naik tajam dibandingkan kuartal sebelumnya yang sebesar Rp355 miliar, didorong oleh peningkatan nilai investasi dan pengelolaan keuangan yang efisien.
Direktur Bukalapak Victor Putra Lesmana mengatakan, capaian tersebut mencerminkan kemampuan Perseroan dalam menjaga ketahanan bisnis di tengah perubahan pasar.
“Kami terus memperkuat fondasi ekosistem digital dan menjalankan strategi bisnis dengan disiplin, agar bisa menghadirkan nilai berkelanjutan bagi seluruh pemangku kepentingan,” ujarnya dalam keterangan resmi.
Pada periode Juli–September 2025, Bukalapak membukukan pendapatan Rp1,64 triliun, tumbuh 1% dibandingkan kuartal sebelumnya. Kinerja ini menunjukkan ketahanan bisnis di tengah periode musiman yang biasanya lebih lambat.
Margin kontribusi dan efisiensi operasional juga tercatat stabil, menandakan pengendalian biaya yang disiplin di tengah dinamika pasar digital.
EBITDA yang disesuaikan tercatat negatif Rp18 miliar—relatif stabil dalam tiga kuartal terakhir—sementara EBITDA ditambah pendapatan bunga bersih turun dari Rp201 miliar di kuartal II menjadi Rp175 miliar pada kuartal III. Penurunan ini terkait dengan program pembelian kembali saham dan penyesuaian suku bunga di Indonesia.
Hingga akhir September 2025, posisi kas dan investasi likuid Bukalapak mencapai Rp17,9 triliun, termasuk deposito, obligasi pemerintah, dan reksa dana. Kondisi ini memperkuat fleksibilitas finansial Perseroan untuk mendukung strategi pertumbuhan jangka panjang.
Segmen Gaming Jadi Andalan
Dari empat lini bisnis utama, segmen Gaming tetap menjadi penyumbang pendapatan terbesar dengan nilai Rp1,4 triliun, tumbuh 2% dibandingkan kuartal sebelumnya. Segmen Investment juga mencatat peningkatan signifikan sebesar 30% menjadi Rp18 miliar, dengan margin kontribusi di atas 30%.
Sementara itu, pendapatan Mitra Bukalapak mengalami penyesuaian sejalan dengan strategi fokus pada pasar yang lebih menguntungkan. Meski demikian, efisiensi operasional meningkat dengan kenaikan margin kontribusi hingga 44% secara kuartalan. Adapun segmen Retail tetap berperan strategis dengan margin kontribusi mencapai 23,6%.
“Kami tidak hanya mengejar pertumbuhan volume, tapi juga kualitas pendapatan. Fokus kami kini adalah memastikan setiap lini bisnis tumbuh sehat, efisien, dan berkelanjutan,” ungkap Victor.
Perkuat Ekosistem Digital dan Inovasi
Bukalapak menegaskan komitmennya untuk memperluas ekosistem digital melalui inovasi produk, peningkatan pengalaman pengguna, serta kolaborasi dengan berbagai mitra bisnis.
Dengan modal keuangan yang kuat dan manajemen risiko yang hati-hati, Perseroan optimistis dapat terus memperdalam penetrasi pasar dan menghadirkan solusi digital yang relevan bagi pelaku usaha di seluruh Indonesia.
Sejak berdiri pada 2010 dan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 2021, Bukalapak telah berevolusi menjadi perusahaan teknologi multi-segmen yang berfokus pada empat pilar bisnis utama: Mitra Bukalapak, Gaming, Investasi, dan Retail.
“Dengan fondasi yang kuat dan strategi yang adaptif, Bukalapak siap melangkah menuju pertumbuhan yang lebih berkelanjutan dan memberikan nilai jangka panjang bagi ekonomi digital Indonesia,” tutup Victor.