SUKSESKAN PROGRAM BULE PTPN X Tanam Kedelai 212,25 Ha



photo

Kebutuhan kedelai di dalam negeri sangat tinggi bahkan Indonesia masih impor kedelai untuk memenuhinya. PTPN X pun turut aktif menyukseskan Program Tumpang Sari Tebu Kedelai (Bule) yang digagas oleh PTPN Grup sebagai upaya untuk mengurangi impor dan menuju ke swasembada kedelai.

BERDASARKAN data Badan Pusat Statistik (BPS), impor kedelai Indonesia mencapai 2,49 juta ton dengan nilai US$1,48 miliar atau setara Rp21,9 triliun pada 2021. Untuk menuju ke swasembada kedelai, PTPN Grup mengagas sebuah Program Tumpang Sari Tebu Kedelai (Bule) yang telah digulirkan di akhir tahun 2022. Sebagai Anak Perusahaan Holding Perkebunan, PTPN X sangat mendukung Program Bule tersebut dengan menanam kedelai di kurang lebih 212,25 hektar lahan produktif milik PTPN X.

”Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk sinergi BUMN, dimana wujud komitmen PTPN X untuk bersama-sama memajukan tanaman kedelai. Harapannya, melalui tanam perdana kedelai ini yang akan dikembangkan di 212,25 Hektar di area lahan produktif, yang mana untuk pemenuhan swasembada kedelai ini di tahun 2023 swasembada kedelai dapat mencapai 2,5 juta/hektar”, jelas Tuhu Bangun.

Program Tebu-Kedelai di PTPN X diaplikasikan seluas 212,25 Ha dengan rincian Delta I 20 Ha, Dhoho I 97,57 Ha dan Dhoho II 94,68 Ha. Program ini terbagi dalam dua bentuk penanaman yaitu penanaman
monokultur dan tumpangsari (intercropping). Penanaman monokultur dengan cara menanam kedelai sebagai benih, sedangkan intercropping sebagai kedelai produksi. Yang dimaksud dengan intercropping
berupa penanaman kedelai di antara tanaman tebu dengan pola tanam larikan 1:3. Adapun varietas yang
digunakan yaitu Deja, Dena, Dering dan Detap. Keseluruhan benih kedelai sudah disertifikasi oleh Balitkabi (Balai Penelitian Kacang-kacangan dan Umbi-umbian).

“Sampai saat ini telah terealisasi tanam seluas 108,95 Ha dan direncanakan mulai dilaksanakan pemanenan di bulan April dan Mei,” jelasnya. Program ini bermanfaat untuk mendukung Program Ketahanan Pangan dan Swasembada Gula sekaligus. Metode tanam yang digunakan adalah Tumpangsari, dimana dengan masa tanam kedelai yang berkisar antara 85 hari, nantinya diprediksi panen akan tiba di awal April hingga pertengahan Mei 2023 yang bertepatan dengan masa tanam tebu PC. Pengelolaan lahan tanam kedelai ini sepenuhnya diberikan kepada Puslit Jengkol, mulai dari pemilihan bibit, tanam, hingga perawatan.